India Berlakukan Lockdown Selama Tiga Minggu Imbas Corona
Pemerintah India memutuskan untuk melakukan karantina wilayah atau lockdown selama 21 hari, untuk mencegah penyebaran virus corona.
Kebijakan lockdown negara berpenduduk 1,3 miliar ini diambil setelah peneliti-peneliti kesehatan memperingatkan, bahwa lebih dari satu juta orang di India dapat terinfeksi dengan virus corona pada pertengahan Mei 2020. Sebelumnya, India telah menutup semua perjalanan udara dan kereta api, bisnis dan sekolah.
Dilansir dari Reuters, Selasa (24/3), Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan, bahwa tidak ada seorang pun yang akan diizinkan meninggalkan rumah selama tiga minggu ke depan, mulai Selasa tengah malam, hingga tiga minggu ke depan.
"Satu-satunya cara untuk menyelamatkan diri dari virus korona adalah jika kita tidak meninggalkan rumah kita, apa pun yang terjadi, kita tinggal di rumah," kata Modi, dilansir dari Reuters.
Melalui kebijakan lockdown, seluruh jalur penghubung kabupaten, kota dan desa di India akan ditutup. Modi pun mengingatkan, apabila tindakan tegas, seperti lockdown, tidak diambil maka kondisi India akan mundur beberapa dekade.
(Baca: Luhut Sebut Pemerintah Kaji Opsi Lockdown Tangani Virus Corona)
Kasus virus corona di India tercatat sudah mencapai 482 kasus, dengan jumlah meninggal mencapai 10 orang. Kekhawatiran masyarakat pun meningkat, dengan kemungkinan penyebaran ke masyarakat miskin, serta keraguan sektor kesehatan memiliki kemampuan yang mumpuni untuk mengatasi pandemi corona.
Modi mengatakan, pemerintah India saat ini sedang bekerja untuk mengurangi kesulitan bagi kaum miskin, yang akan menjadi kelas paling terpukul oleh kebijakan lockdown ini. Meski demikian, Modi tidak memberikan detail apapun terkait bantuan seperti apa yang disiapkan oleh pemerintahannya.
Menjelang diberlakukannya lockdown, masyarakat di New Delhi dan Mumbai dilaporkan menyerbu pertokoan, untuk menumpuk stok menghadapi lockdown selama tiga minggu. Di beberapa wilayah, kerumunan masyarakat kian besar, sehingga pemerintah mengerahkan kepolisian untuk menertibkan keadaan.
(Baca: CSIS: Lockdown Buruk Bagi Ekonomi dan Tak Efektif Cegah Sebaran Corona)