Turis Mulai Masuk, Tiongkok Laporkan Kenaikan Pasien Corona Tertinggi

Desy Setyowati
13 April 2020, 09:45
Turis Mulai Masuk, Tiongkok Laporkan Kenaikan Pasien Corona Tertinggi
ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Si
Ilustrasi, warga memakai masker pelindung menyusul penularan virus korona baru, saat perjalanan pagi mereka di stasiun, di Hong Kong, Tiongkok, Senin (10/2/2020).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah Tiongkok melaporkan kasus positif virus corona baru mencapai 108 orang kemarin (12/4). Kenaikan harian ini merupakan yang tertinggi dalam enam minggu terakhir.

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengatakan, ada 98 pasien positif Covid-19 tambahan yang merupakan impor. “Diimpor lewat orang-orang yang memasuki Tiongkok dari negara lain,” demikian dikutip dari Reuters, Senin (13/4).

Jumlah kasus positif virus corona tambahan yang diimpor itu meningkat dibanding hari sebelumnya, 97 orang. Sedangkan jumlah kasus tanpa gejala turun dari 63 menjadi 61 orang.

Meskipun jumlah infeksi harian menurun tajam dibanding Februari, Tiongkok telah mencatat peningkatan harian yang lebih tinggi sejak 12 Maret. Sebagaimana diketahui, pandemi corona meluas ke berbagai negara mulai bulan lalu.

(Baca: Kasus Corona Dunia Tembus 1,5 Juta, WHO Peringatkan Potensi Ledakan)

Pemerintah Negeri Panda khawatir, orang-orang yang terinfeksi Covid-19 memasuki negaranya. Alhasil, nantinya dapat memicu gelombang kedua pandemi corona dan melumpuhkan kembali Tiongkok.

Berdasarkan data John Hopkins, jumlah kasus positif virus corona di Tiongkok mencapai 83.135 per Pukul 9.40 WIB, hari ini. Sedangkan korban meninggal dunia sebanyak 3.219 orang. 

Bagian timur laut Provinsi Heilongjiang, yang berbatasan dengan Rusia, melaporkan 56 kasus baru. Sebanyak 49 di antaranya berasal dari Negeri Beruang Putih.

Kota-kota di Tiongkok yang berada di perbatasan dengan Rusia mulai memperketat perbatasan. Mereka juga menerapkan karantina pada setiap pendatang.

Kota perbatasan Suifenhe dan Harbin, ibu kota Heilongjiang, meminta semua pendatang untuk menjalani karantina 28 hari. Selain itu, pendatang akan dites asam nukleat dan antibodi.

(Baca: Gelombang Kedua Covid-19, Tiongkok Isolasi Kota Jia)

Sejumlah besar orang berbondong-bondong ke tempat-tempat wisata pada pekan lalu. Pemerintah Tiongkok kembali membuka beberapa objek wisata, setelah jumlah kasus positif virus corona menurun drastis.

Di taman gunung Huangshan, provinsi Anhui misalnya, didatangi ribuan orang pada Sabtu pekan lalu (4/4). Banyak di antara mereka yang memakai masker wajah.

Pihak berwenang bahkan mengumumkan, jumlah turis di taman gunung Huangshan melampaui kapasitas 20 ribu orang per hari. Karena itu, mereka tidak menerima pengunjung lagi pada hari itu.

(Baca: Positif Corona Dunia Tembus 1 Juta, Tiongkok Waspada Gelombang Kedua)

Begitu juga di tepi laut Bund, Shanghai, dipenuhi turis. Di Beijing, penduduk setempat berbondong-bondong ke taman kota dan ruang terbuka.

Pemerintah Tiongkok perlahan-lahan melonggarkan pembatasan jarak fisik. Namun, para ahli kesehatan Tiongkok mendesak masyarakat untuk terus berhati-hati.

Kepala ahli epidemiologi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok Zeng Guang mengatakan, Tiongkok belum melihat akhir dari pandemi. "Tiongkok tidak mendekati akhir, tetapi telah memasuki tahap baru. Dengan pandemi global yang berkobar, Tiongkok belum mencapai akhir," katanya.

(Baca: Kematian Covid-19 Global Tembus 100.000, Hampir 1,7 Juta Kasus Positif)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...