Pemimpin ASEAN Sebut Covid-19 Krisis Kesehatan Terburuk Abad Ini

Pingit Aria
14 April 2020, 17:37
Petugas kesehatan mendata penumpang yang baru saja tiba di terminal kedatangan Bandar Udara Mutiara Sis Aljufri, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (14/4/2020). Pemerintah Kota Palu memperketat arus orang masuk yang menggunakan pesawat udara ke kota itu dengan
ANTARA FOTO/Basri Marzuki/hp.
Petugas kesehatan mendata penumpang yang baru saja tiba di terminal kedatangan Bandar Udara Mutiara Sis Aljufri, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (14/4/2020). Pemerintah Kota Palu memperketat arus orang masuk yang menggunakan pesawat udara ke kota itu dengan memeriksa dan mendata setiap penumpang yang baru tiba untuk mencegah makin masifnya penularan virus corona di wilayah itu. ANTARAFOTO/Basri Marzuki/hp.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Para pemimpin Asia Tenggara pada Selasa (14/4) sepakat untuk berjuang bersama melawan wabah Covid-19. Dalam konferensi video pertama yang digelar sejak pandemi corona itu, Covid-19 disebut sebagai "krisis kesehatan masyarakat terburuk" dalam 100 tahun.

Jumlah kasus infeksi virus corona di negara-negara ASEAN selama sebulan terakhir telah melonjak dari 840 kasus menjadi lebih dari 20 ribu kasus. Jumlah kematiannya pun naik dari 14 kasus menjadi 866 kasus.

Karena pengujian terbatas di beberapa negara, para profesional medis menduga angka sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi. "COVID-19 adalah krisis kesehatan masyarakat terburuk dalam satu abad," kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, dikutip Reuters.

(Baca: Jokowi Minta Tes Corona Dilakukan Masif dengan Libatkan TNI-Polri)

Menurutnya, sangat penting bagi negara-negara ASEAN untuk meningkatkan respons dan bersatu dalam menghadapi pandemi. "Tidak ada di antara kita di ASEAN yang benar-benar aman kecuali seluruh kawasan ini aman," ujar PM Lee.

Pertemuan virtual yang diketuai oleh Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc tersebut juga menyepakati peningkatan kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN untuk memerangi Covid-19. Selain itu, para kepala negara sepakat untuk memastikan rantai pasokan regional tetap terbuka.

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun lalu.

Jumlah kasus infeksi virus corona baru di negara-negara ASEAN telah melonjak, dengan Singapura melaporkan 386 kasus baru pada Senin (13/4) dan Filipina melaporkan tambahan 291 kasus pada Selasa (14/4). Sedangkan di Indonesia ada tambahan 282 kasus sehingga total 4.839 orang terinfeksi corona.

(Baca: Terus Meningkat, Indonesia Kini Miliki 635 RS Rujukan Covid-19)

Untuk mengatasi kebutuhan mendesak, stasiun TV Vietnam, VTV melaporkan, negara-negara anggota selama pandemi, para pemimpin ASEAN sepakat untuk membentuk dana bersama dan persediaan medis.

Reporter: Antara

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...