Mentan dan Mendag Sepakat Perbaiki Koordinasi untuk Impor Pangan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto rencana memperbaiki koordinasi antarkementerian. Kedua menteri sepakat bersinergi dan kerjasama dalam upayanya membangun ketahanan pangan.
Syahrul mengatakan, pertemuan tersebut menjadi momentum untuk menghilangkan ego sektoral antara kementerian dan lembaga lain, terutama yang berkaitan dengan pembangunan pertanian. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
"Ego sektoral antara Kementerian tidak boleh terjadi," kata Syahrul di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (11/11).
(Baca: Pangkas Peran Tengkulak, Bulog Jual Beras dan Bahan Pangan Via Online)
Salah satu poin yang dibahas mengenai impor pangan. Syahrul mengatakan pemerintah akan mengutamakan sumber daya yang ada di dalam negeri. Meski begitu, impor tetap diperlukan bila stok di dalam negeri sulit untuk memenuhi kebutuhan penduduk.
"Jangan selalu bicara impor. Tapi lebih banyak bicara ekspor. Kalau mau ekspor ke tempat lain, tidak haram juga," kata Syahrul.
Ke depan, Syahrul akan membawa seluruh Direktur Jenderal untuk membuat workshop di Kemendag. Sebaliknya, jajaran Kemendag juga akan bertukar ide dan program di Kementerian Pertanian. Dengan demikian, komunikasi ekonomi dan diplomasi pertanian dapat dilakukan secara timbal balik.
(Baca: Pengusaha Minta Mentan Syahrul Yasin Limpo Rem Impor Pangan)
Dalam pertemuan tersebut, Syahrul juga menyinggung terkait penggunaan teknologi pada sektor pertanian. Salah satunya dengan penggunaan drone untuk menyiram tanaman. Dengan teknologi tersebut, satu drone dapat menyiram lahan seluas 500 hektar dalam watku setengah jam.
Agus Suparmanto pun mendukung upaya Kementan dalam memanfaatkan teknologi untuk memperbesar jumlah produksi. Langkah tersebut, lanjutnya, perlu mendapat dukungan dan kerja sama.
"Kami harus mendukung upaya ini melalui kerjasama yang strategis. Apalagi mesin-mesin pertanian ini merupakan karya anak bangsa," kata dia.
(Baca: Dituding Amran Tak Akurat, Ini Penjelasan BPS soal Data Produksi Beras)