Kemendag Ungkap Penyebab Stok Beras Premium Kosong di Minimarket

Mela Syaharani
4 Agustus 2025, 17:32
Rak beras nampak kosong di Alfamidi Menteng, Jakarta, Jumat (1/8).
Katadata/Mela Syaharani
Rak beras nampak kosong di Alfamidi Menteng, Jakarta, Jumat (1/8).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Perdagangan buka suara terkait kosongnya stok beras premium di ritel modern, setelah pelaku usaha menarik pasokan beras premium dari display. Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Moga Simatupang mengatakan hingga saat ini tidak ada perintah penarikan stok beras dari pemerintah.

“Tidak ada perintah menarik, pemerintah hanya meminta supaya retail modern menyesuaikan harga terhadap komoditas beras yang tidak sesuai takaran kemarin,” kata Moga saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Senin (4/8).

Tidak adanya keberadaan beras terjadi setelah mencuatnya kasus beras oplosan premium. Kejaksaan Agung bahkan telah memanggil enam produsen beras premium terkait dugaan pelanggaran, yaitu PT Wilmar Padi Indonesia, PT Food Station, PT Belitang Panen Raya, PT Unifood Candi Indonesia, PT Subur Jaya Indotama, dan PT Sentosa Utama Lestari (Javagroup).

Moga mengatakan penarikan beras tidak apa-apa dilakukan jika tujuannya untuk menyesuaikan harga. Namun dia menegaskan pemerintah tidak merekomendasikan hal tersebut untuk mencegah kelangkaan stok beras.

“Kemarin kami juga komunikasi dengan asosiasi pengusaha ritel Indonesia, sebenarnya mereka tidak menarik. Hanya saja sekarang lebih berhati-hati menerima beras baru dari pemasok. Sekarang mereka cek, jangan sampai nanti ujung-ujungnya mereka yang repot,”  kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Iqbal Shoffan Shofwan dalam kesempatan yang sama.

Dia menyebut peritel saat ini harus memastikan kesesuaian antara kualitas beras dengan deskripsi yang ada di kemasannya. Termasuk berat produk, dan pencantuman label SNI.

“Sehingga beras-beras yang dipajang di gerai anggota Aprindo agak lambat perputarannya karena ada proses verifikasi tersebut,” ujarnya.

Dia mengatakan verifikasi ini selain untuk keamanan penjualan beras juga untuk mewujudkan kenyamanan masyarakat ketika membelinya.

Stok beras kosong

Sejumlah minimarket terpantau tidak lagi menjual beras premium setelah kasus beras oplosan mencuat. Mereka hanya menjual beras yang merupakan merek dari minimarket itu sendiri. Misalnya saja minimarket Alfamidi di Kalipasir, Menteng, Jakarta Pusat tidak lagi menjual beras premium di toko.

Berdasarkan pantauan Katadata pada Jumat (1/8), bagian rak beras di toko tersebut saat ini hanya diisi oleh merek Alfamidi dengan jenis Pandan Wangi berukuran 5 kilogram. Meski tidak menyediakan lagi beras premium, namun toko tersebut masih menjual beberapa merek beras merah, nasi singkong, dan nasi jagung. 

Ketiadaan stok juga terlihat di minimarket Indomaret Kalipasir, Menteng, Jakarta Pusat. Di lokasi kedua ini, Katadata juga tidak melihat adanya beras premium yang dipajang atau dijual.

Toko tersebut hanya memasang beras merah merek Indomaret seharga Rp 46.000. Kendati demikian, Katadata masih bisa menemukan beras premium di Foodhall, Grand Indonesia. Berdasarkan pantauan Katadata hari ini, di rak bagian beras, ada beberapa merek yang terpajang di sana.

Mulai dari beras premium Fortune 5 kilogram, beras premium Slyp Super, beras premium Sania ukuran 5 kilogram, beras premium Raja Rasa 5 kilogram, beras premium Jabal Nur, beras premium Hoki kemasan kuning, beras premium Hoki kemasan Hijau, beras susu premium merek hotel. Foodhall juga menjual beras merah dan beras coklat organik premium.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...