Pembangunan Tol Yogyakarta Dilanjutkan, Sewa Lahan ke Pemda Rp 1.000 per Meter

Andi M. Arief
21 Juli 2025, 20:43
tol yogya, Tol Solo-Kulon Progo, Tol Yogyakarta-Bawen, tol, jalan tol, yogyakarta
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/YU
Foto udara suasana pembangunan akses Jalan Tol Yogyakarta-Bawen seksi 6 Simpang Susun (SS) Ambarawa-Bawen, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (25/5/2025). Pembangunan proyek jalan Tol akses Yogyakarta-Bawen seksi 6 sepanjang 4,98 km dengan nilai investasi Rp1,67 triliun di Ruas Kabupaten Semarang tersebut merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun untuk menghubungkan Tol antara Yogyakarta dan Jawa Tengah serta ditargetkan rampung pada Desember 2025 mendatang.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Pekerjaan Umum atau KemenPU menyatakan pembangunan jalan tol di dalam DI Yogyakarta akan dilanjutkan dalam waktu dekat. Hal ini seiring penyelesaian isu kepemilikan lahan di kawasan dua jalan tol, yakni Tol Solo-Kulon Progo dan Tol Yogyakarta-Bawen dengan pemerintah daerah menggunakan skema sewa lahan.

Direktur Jenderal Bina Marga Kemenpu Roy Rizali Anwar mencatat Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta telah setuju untuk menyewakan tanah seluas 32 hektare selama 40 tahun. Total biaya sewa tersebut mencapai Rp 160 miliar atau sekitar Rp 1.000 per meter persegi per bulan.

"Biaya sewa tersebut ditanggung oleh BUJT sebagai biaya investasi. Kompensasinya dalam bentuk perpanjangan konsesi dan penyesuaian tarif saat beroperasi nantinya," kata Roy di kantornya, Seni (21/7). 

Tol Yogyakarta-Bawen merupakan proyek yang diinisiasi oleh pemerintah dengan nilai investasi Rp 14,26 triliun. Biaya konstruksi proyek tersebut mencapai Rp 10,65 triliun dengan total konsesi 40 tahun.

Total panjang Tol Yogyakarta-Bawen mencapai 75,82 kilometer yang akan menghubungkan pusat kota, kawasan wisata, dan daerah residensial. Sepanjang 8,77 kilometer atau sekitar 11% dari total panjang tersebut berada di DI Yogyakarta.

PT Jasamarga Jogja Bawen merupakan operator tol tersebut dengan pengembalian investasi sebesar 12,48% per tahun. Pengoperasian Tol Yogyakarta-Bawen diproyeksikan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sekitar proyek hingga 12% per tahun.

Sementara itu, Tol Solo-Kulon Progo diinisiasi oleh PT Jasa Marga Tbk dengan investasi hingga Rp 27,49 triliun. Biaya konstruksi jalan bebas hambatan tersebut mencapai Rp 18,99 triliun dengan masa konsesi 40 tahun.

Tol Solo-Kulon Progo memiliki panjang 96,57 km yang akna menghubungkan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dengan waktu tempuh sekitar 20 menit. Tujuan utama proyek tersebut adalah menjadi akses New Yogyakarta International Airport dengan kawasan pariwisata di bagian tengah Pulau Jawa.

Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo telah beroperasi sebagian sejak 20 September 2024.Pemerintah telah mengoperasikan ruas Kartosuro-Klaten sepanjang 22,3 km dengan biaya konstruksi Rp 5,6 triliun.

Jasa Marga akan mengoperasikan ruas Klaten-Prambanan sepanjang 8,5 km selama Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2024/2025. Ruas tersebut merupakan bagian dari Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo akan mengubah rute proyek jalan tol Solo-Kulonprogo karena melewati sejumlah tanah Gubernur DI Yogyakarta yang dianggap sakral. Ia pun memproyeksi ada kenaikan biaya konstruksi pada proyek tersebut.

"Kami tidak bisa melewatkan kearifan lokal dan sedang mendiskusikan hal ini dengan PT Jasa Marga Tbk, karena biaya konstruksi akan membengkak begitu jalurnya diubah," kata Dody di kantornya, Jumat (13/12).

Dody mencatat, tujuan diskusi tersebut adalah menentukan pihak yang akan mengemban kenaikan biaya konstruksi akibat perubahan rute tol tersebut. Ia pun berencana mengubah Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol proyek tersebut.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...