Diresmikan Hari Ini, Kopdes Merah Putih Siap Serap 1 Juta Tenaga Kerja


Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan sebanyak 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah terbentuk dan siap menyerap 1 juta tenaga pengelola di seluruh Indonesia. Namun, ia belum memastikan apakah semua tenaga itu berperan penuh sebagai pekerja, pengurus, atau juga pengawas koperasi.
"Gerakan Kopdes Merah Putih sudah dimulai dari bawah, bukan akan berjalan, tapi sudah berjalan. Satu juta pengelola Kopdes siap mendampingi rakyat desa membangun Kopdes Indonesia Jaya," kata Zulkifli di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7).
Menurutnya, hingga saat ini baru 108 unit koperasi yang menjadi contoh dan siap beroperasi. Targetnya, seluruh koperasi yang telah berbadan hukum mulai aktif maksimal pada Oktober 2025.
"Kami percaya akan tumbuh sentra-sentra ekonomi baru di desa. Akan muncul unit-unit usaha produktif rakyat sehingga kualitas hidup dan potensi desa akan berkembang jauh lebih cepat," katanya.
Presiden Prabowo Subianto hari ini meresmikan peluncuran Kopdes Merah Putih di Bentangan, Klaten, Jawa Tengah. Pembentukan koperasi ini menjadi langkah pemerintah memperkuat kemandirian pangan dan membangun ekonomi desa berbasis koperasi.
Berpotensi Buka Potensi Ekonomi Baru
Sebelumnya, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menilai Kopdes Merah Putih berpotensi menjadi solusi atas gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi sejak awal tahun ini. Pasalnya, program ini diproyeksikan mampu menyerap 2 juta tenaga kerja mulai tahun ini.
Dia meyakini pengoperasian Kopdes Merah Putih akan membuka potensi sumber ekonomi baru dari tingkat akar rumput. Menurutnya, karakter koperasi yang mampu mengonsolidasikan produksi produsen kecil akan memperkuat daya saing di pasar.
"Kopdes Merah Putih kalau perlu nantinya punya fasilitas pengolahan sampai produk hilir. Misalnya, koperasi sawit tidak cuma menjual tandan buah segar, tapi bisa sampai produksi minyak goreng," kata Budi di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Selasa (1/7).
Budi menilai, konsolidasi dalam koperasi akan memperkuat posisi tawar produsen kecil di pasar nasional. Jika skala produksi membesar, koperasi desa bisa menjadi kekuatan ekonomi baru di daerah.