Mendag Dorong Peritel Lokal Buka Toko di Malaysia hingga Bangladesh

Andi M. Arief
17 Juli 2025, 14:23
alfamart, toko, menda,
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Perdagangan Budi Santoso mendorong lebih banyak peritel modern lokal membuka toko di luar negeri demi menggenjot ekspor. Ekspansi terutama dapat digenjot di Malaysia, Belanda, dan Bangladesh.

Budi mencatat ritel modern lokal di luar negeri kini telah mencapai 2.400 unit. Seluruh ritel modern tersebut dikelola oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart di Filipina.

"Sudah mulai penjajakan awal dengan Bangladesh," kata Budi di kantornya, Kamis (17/7).

Mendag menyampaikan, sebagian produk yang dijajakan dalam Alfamart di Filipina berasal dari dalam negeri, termasuk produk UMKM. Adapun nilai transaksi ekspor produk UMKM pada paruh pertama tahun ini telah mencapai US$ 87,04 juta atau hampir Rp 1,3 triliun.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Solihin menyampaikan pembukaan ritel modern di Filipina telah dimulai sejak 2015. Saat ini, Alfamart telah mengelola pusat distribusi di Lumbung Padi Asia Tenggara.

Solihin yang juga menjabat sebagai Direktur Corporate Affairs Alfamart ini mengaku ekspansi perusahaan di Filipina terbilang lambat. Ini karena pihaknya harus mencari mitra lokal dalam pendirian dan pengoperasian toko

"Bentuk Alfamart di Filipina sama seperti yang ada di dalam negeri. Kebetulan konsumennya pas. Jadi, kalau di sana tidak ada produk khusus, kami ambil produk UMKM dari dalam negeri," katanya.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi menargetkan kontribusi ekspor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mendekati 10% dari total ekspor pada tahun ini. Kontribusi ekspor UMKM pada tahun lalu baru mencapai sekitar 7% dari total ekspor mencapai US$ 264,7 miliar.

Fajarini menilai, keterlibatan BUMN binaan perusahaan pelat merah dapat menggenjot kontribusi UMKM ke total ekspor tahun ini mendekati 10%. Pemerintah menargetkan nilai ekspor pada tahun ini tumbuh 7,1% menjadi US$ 283,49 miliar.

Ia berharap nilai ekspor oleh UMKM dapat tumbuh hingga 53,07% atau mendekati US$ 28,34 miliar. Namun, ia belum menjelaskan komoditas apa yang akan menjadi fokus ekspor oleh UMKM pada tahun ini.

"Itu data yang kami hitung dari Surat Keterangan Asal ekspor. Dengan kolaborasi kami dengan Kementerian BUMN, angka ini bisa didorong lebih banyak lagi," kata Fajarini.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...