Trump Ancam Kenakan Tarif Sekunder 100% pada Mitra Dagang Rusia

Tia Dwitiani Komalasari
15 Juli 2025, 08:09
Presiden AS Donald Trump mendengarkan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani (tidak terlihat) berpidato dalam jamuan makan malam kenegaraan di Istana Lusail di Lusail, Qatar, 14 Mei 2025.
REUTERS/Brian Snyder
Presiden AS Donald Trump mendengarkan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani (tidak terlihat) berpidato dalam jamuan makan malam kenegaraan di Istana Lusail di Lusail, Qatar, 14 Mei 2025.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif sekunder kepada mitra dagang Rusia sekitar 100% jika Presiden Vladimir Putin tidak menyetujui kesepakatan untuk mengakhiri invasinya ke Ukraina dalam 50 hari.

"Kami sangat, sangat tidak senang dengan mereka, dan kami akan menerapkan tarif yang sangat ketat, jika tidak ada kesepakatan dalam 50 hari, tarif sekitar 100%, mereka menyebutnya tarif sekunder," kata Trump dari Gedung Putih saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte.

Presiden mengatakan bahwa ia kecewa dengan Putin, karena mengira mereka telah mencapai kesepakatan beberapa bulan yang lalu. Jika kesepakatan gencatan senjata tidak tercapai pada bulan September, kata Trump, "kami akan menerapkan tarif sekunder."

Trump juga mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan mengirimkan "peralatan militer senilai miliaran dolar" yang dibeli dari perusahaan-perusahaan Amerika, dibayar oleh negara-negara Eropa, dan dikirimkan kepada sekutu NATO untuk kemudian dikirim ke Ukraina.

Pengumuman Trump, ditambah dengan ancaman tarif sekunder terhadap Rusia, menandai pergeseran dukungan presiden terhadap Ukraina, dan menggarisbawahi meningkatnya rasa frustrasinya terhadap pemimpin Rusia tersebut.

Tarif tersebut dapat berdampak sangat besar pada negara-negara yang bergantung pada bahan bakar fosil Rusia sebagai bagian dari rencana energi mereka, seperti Tiongkok, India, Brasil, dan Turki.

Ini bukan pertama kalinya Trump mengancam akan mengenakan tarif sekunder kepada Rusia atas perang yang sedang berlangsung dengan Ukraina. Ini juga bukan pertama kalinya Trump mengeluarkan peringatan semacam itu terhadap musuh.

Pada Maret, Trump mengatakan bahwa negara-negara yang membeli minyak dan gas dari Venezuela akan dikenakan tarif sebesar 25%. Pada Mei, ia mengancam akan mengenakan tarif serupa kepada negara-negara yang mengimpor minyak Iran.

Tarif sekunder terhadap Venezuela telah menekan Tiongkok dengan sangat keras sebagai importir minyak Venezuela terbesar.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...