Nilai Perdagangan Indonesia-Uganda Naik Tajam, Biji Kakao hingga Kulit Domba

Mela Syaharani
10 Juli 2025, 12:53
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti (tengah) memperkenalkan Ketua delegasi Uganda Hon.Gen.Wilson Mbasu Mbadi (kedua dari kanan) dan High Commissioner to Indonesia H.E Dr. Betty O. Bigombe, Uganda dalam acara Uganda Indonesia Bisnis Forum, Kamis (1
Katadata/Mela Syaharani
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti (tengah) memperkenalkan Ketua delegasi Uganda Hon.Gen.Wilson Mbasu Mbadi (kedua dari kanan) dan High Commissioner to Indonesia H.E Dr. Betty O. Bigombe, Uganda dalam acara Uganda Indonesia Bisnis Forum, Kamis (10/7).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Perdagangan mengatakan total nilai perdagangan antara Indonesia dan Uganda mencapai US$ 52,8 juta atau Rp 856,4 miliar sepanjang Januari hingga Mei 2025. Jumlah ini mencapai 95,41% dari total realisasi nilai perdagangan kedua negara pada 2024.

“Hubungan bilateral kami cukup kuat, total perdagangan kedua negara secara umum menunjukkan tren kenaikan dari 2020 hingga 2024,” kata Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti dalam acara Uganda Indonesia Bisnis Forum, Kamis (10/7).

Roro mengatakan pada 2020 jumlah perdagangan dua negara mencapai US$ 8,93 juta dan meningkat 519% menjadi US$ 55,35 juta pada 2024. Total perdagangan selama 2024 mayoritas berasal dari ekspor dari Uganda ke Indonesia, sebanyak US$ 44,3 juta sementara ekspor Indonesia ke Uganda hanya US$ 8,4 juta.

“Ekspor utama kami adalah baja, stainless steel, minyak nabati, dan kaca. Sementara ekspor Uganda ke Indonesia seperti biji kakao, kulit domba, kulit kambing, dan lainnya,” ujarnya.

Roro menyampaikan defisit perdagangan mencapai US$ 44,3 juta pada 2024 merupakan sebuah tantangan bagi Indonesia. Namun tetap akan dilihat sebagai peluang untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi potensi-potensi dimiliki Indonesia. Indonesia ingin menggali lebih jauh jenis produk yang diminati pasar di Uganda.

“Mungkin di industri tekstil, atau lebih ke seni dan kerajinan lokal ataupun furniture yang merupakan sektor besar di Indonesia yang diekspor ke area Eropa dan Amerika Serikat,” ucapnya.

Sementara itu Duta Besar Uganda untuk Malaysia yang juga terakreditasi di Indonesia, H.E Dr. Betty Oyella Bigombe, mengatakan negaranya memiliki potensi investasi di bidang agroindustri, pengembangan mineral, manufaktur, energi terbarukan, farmasi, dan infrastruktur.

“Kami sedang mengembangkan sektor minyak dan gas, ada 1,4 miliar barel minyak yang bisa diekstraksi. Uganda juga melaksanakan proyek-proyek unggulan termasuk pipa minyak mentah Afrika Timur dan kilang minyak modern di beberapa bagian negara,” kata Betty.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...