Penerbangan Umrah dan Haji Terdampak Perang Iran-Israel, Sebagian Rute Terputus

Andi M. Arief
24 Juni 2025, 18:06
Jemaah haji kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Solo turun dari pesawat saat tiba di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (13/6/2025). Sebanyak 353 haji, empat petugas kloter, dan tiga petugas haji daerah (PHD) kloter pertama Kabupat
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.
Jemaah haji kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Solo turun dari pesawat saat tiba di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (13/6/2025). Sebanyak 353 haji, empat petugas kloter, dan tiga petugas haji daerah (PHD) kloter pertama Kabupaten Purbalingga tiba di Bandara Adi Soemarmo setelah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Peningkatan tensi perang Iran-Israel mempengaruhi penerbangan internasional dari dan ke dalam negeri, termasuk perjalanan haji dan umrah. Sebab, beberapa wilayah udara atau Flight Information Region (FIR) di Timur Tengah masih ditutup.

Kementerian Perhubungan mendata tujuh FIR telah menghentikan layanan saat konflik Iran-Israel pecah, yakni FIR Cairo, FIR Tel Aviv, FIR Baghdad, FIR Suriah, FIR Tehran, FIR Bahrain, dan FIR Doha. Langkah tersebut membuat PT Garuda Indonesia Tbk membatalkan rute Doha-Cengkareng belum lama ini.

"Terdapat beberapa penerbangan asing yang beroperasi dari dan ke Indonesia yang terdampak akibat perang Iran-Israel," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa dalam keterangan resmi, Selasa (24/6).

Lukman melaporkan FIR Bahrain dan FIR Doha telah kembali memberikan layanan belum lama ini. Namun tujuh FIR hanya memberikan layanan terbatas atau mengarahkan maskapai ke jalur lain untuk keperluan penerbangan sipil.

Dia mengatakan, Kemenhub masih mengawasi kondisi ruang udara di Timur Tengah untuk terus melakukan penyesuaian jalur penerbangan bila diperlukan. Pada saat yang sama, regulator kini menyusun skenario alternatif untuk meminimalisasi gangguan operasional, khususnya dalam perjalanan haji dan umrah.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti informasi resmi yang disampaikan oleh maskapai dan otoritas penerbangan," katanya.

Meningkatnya ketegangan mulai mempengaruhi maskapai penerbangan di luar Timur Tengah, di mana rute penerbangan utama telah terputus sejak Israel mulai menyerang Iran pada tanggal 13 Juni. Pada Senin (23/6), Air India mengatakan akan menangguhkan penerbangan ke dan dari Amerika Utara bagian timur dan Eropa karena rute tersebut menggunakan jalur yang semakin sempit antara tujuan tersebut dan anak benua India.

Setelah menutup wilayah udara mereka untuk sementara waktu, Bahrain dan Kuwait membukanya kembali, menurut media berita pemerintah. Bandara Dubai mengatakan operasinya telah dilanjutkan setelah penangguhan singkat, meskipun memperingatkan tentang penundaan atau pembatalan di situs media sosial X.

Qatar juga menutup wilayah udaranya. Konflik tersebut telah memutus rute penerbangan utama ke pusat-pusat penerbangan yang biasanya tangguh seperti Dubai, dengan bandara internasional tersibuk di dunia, dan ibu kota Qatar, Doha. Wilayah udara yang biasanya sibuk membentang dari Iran dan Irak hingga Mediterania menyerupai kota hantu, tanpa lalu lintas udara komersial karena penutupan wilayah udara dan masalah keselamatan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...