Menaker Yassierli Gagas Cetak 5.000 Ahli Produktivitas untuk Kawasan Industri

Andi M. Arief
19 Juni 2025, 16:16
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, kawasan industri
Katadata/Fauza Syahputra
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli berencana mencetak 5.000 ahli produktivitas hingga 2030. Dalam hitungannya, tingkat produktivitas nasional harus tumbuh setidaknya 4% agar target pertumbuhan ekonomi nasional 8% tercapai.

Para ahli itu akan ia tempatkan di setiap kawasan industri. Mereka bekerja dengan pabrik-pabrik untuk meningkatkan produktivitas. "Rencana peningkatan produktivitas ini akan dirinci menjadi level makro dan mikro," kata Yassierli dalam Dialog Nasional Himpunan Kawasan Industri di Jakarta, Kamis (19/6).

Organisasi Produktivitas Asia atau APO mendata pertumbuhan produktivitas buruh Indonesia tidak pernah menembus 4% sejak 2012, di luar masa pandemi Covid-19. Angka paling tinggi mencapai 10,31% secara tahunan pada 1995 dan pada 9,86% pada 2021.

Produktivitas buruh nasional tercatat anjlok hingga minus 4,99% pada 1978 dan minus 2,58% pada 2020. Alhasil, rata-rata pertumbuhan produktivitas tenaga kerja selama 2013-2022 hanya 2,6% per tahun.

Dengan demikian, setiap tenaga kerja di dalam negeri pada 2022 menyumbang US$ 28,6 per jam ke perekonomian nasional. Angka tersebut lebih rendah dari Thailand senilai US$ 34,6 per jam, Malaysia sekitar US$ 71,1 per jam, atau Singapura hingga US$ 186,2 per jam.

Yassierli mendorong pelaku industri agar menyiapkan tenaga kerja untuk dapat dilatih sebagai ahli produktivitas di masing-masing pabrik. Ia juga sedang membentuk Labour and Productivity Institute sebagai kelompok studi produktivitas nasional. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...