Ada Minat Investasi PLTS Terapung, Pemerintah Kurasi Proyek Bendungan

Andi M. Arief
3 Juni 2025, 17:06
plts terapung, bendungan, kementerian pu
Chandra Asri
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS terapung.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan ada investor yang berminat membangun pembangkit listrik tenaga surya terapung di dua bendungan, yakni Bedungan Tigadihaji, Sumatera Selatan, dan Bendungan Bintang Bano, Nusa Tenggara Barat.  Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Rachman Arief Dienaputra akan mencocokkan minat tersebut dengan rencana usaha penyediaan tenaga listrik atau RUPTL 2025-2034.

"Saya tidak tahu kapan realisasi investasi PLTS terapung tersebut kapan dilakukan. Namun, kami akan mengkurasi proyek bendungan saat ini sebelum dilelang untuk pembangunan PLTS terapung," kata Rachman di Auditorium Kementerian PU, Jakarta, Selasa (3/6).

RUPTL 2025-2034 menunjukkan potensi energi dari PLT terapung di Bendungan Tigadihaji mencapai 93,6 megawatt. Sedangkan PLTS terapung di Bendungan Bintang Bano mampu menghasilkan 51,28 megawatt.

Secara total, potensi PLTS terapung pada 109 bendungan milik Kementerian PU mencapai 13,89 gigawatt. Angka tersebut setara dengan 81,22% dari target pengembangan PLTS pada 2025-2034 sejumlah 17,1 gigawatt.

RUPTL 2025-2034 hanya menunjukkan pembangunan pembangkit listrik pada tiga bendungan dengan berbagai skenario, yakni Bendungan Merangin, Bendungan Batanghari, dan Bendungan Pelosika.

Ketiga bendungan tersebut dirancang menghasilkan energi hijau sebesar 133 megawatt, dengan rincian:

  • Pembangkit Listrik Tenaga Air Bendungan Merangin: 107 megawatt
  • Pembangkit Listrik Tenaga Air Bendungan Pelosika: 21 megawatt
  • Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro Bendungan Batanghari: 5 megawatt

RUPTL 2025-2034 tidak menunjukkan rencana PLN untuk membangun PLTS terapung. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM menyatakan pembangunan pembangkit ini membutuhkan penugasan pada entitas tertentu dari Kementerian PU agar bisa terealisasi.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU Lilik Retno Cahyadiningsih berencana memanfaatkan dua bendungan untuk dipasang PLTS terapung dengan target operasi pada 2027. Salah satu bendungan yang dimaksud adalah Bendungan Jati di Jawa Barat.

Proyek ini akan bekerja sama dengan PLN. Proses pemanfaatan bendungan ini masih dalam tahap identifikasi.  "Mungkin dua sampai tiga tahun lagi untuk pengoperasian PLTS terapungnya," kata Lilik, Senin (17/3).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...