Jaringan Dealer BYD, Qiancheng Bangkrut dan Tutup 20 Toko

Desy Setyowati
31 Mei 2025, 07:54
BYD, cina,
ANTARA/Ahmad Faishal
BYD Seal
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Jaringan dealer besar BYD, Qiancheng Holdings bangkrut dan menutup lebih dari 20 toko. Penutupan ini berdampak terhadap 1.000 lebih konsumen yang masih berhak atas garansi dan layanan purna jual.

Media milik pemerintah Jinan Times melaporkan toko milik dealer besar BYD, Qiancheng Holdings, yang tutup terletak di empat kota, termasuk Jinan dan Weifang. “Para pemilik mobil (konsumen) mengorganisasi kelompok perlindungan hak untuk mencari solusi,” demikian dikutip dari Reuters, Kamis (29/5).

Jinan Times melaporkan Qiancheng, yang pernah memiliki omzet tahunan 3 miliar yuan atau Rp 6,8 triliun (kurs Rp 2.272 per yuan) dan mempekerjakan 1.200 orang, menerbitkan surat pada 17 April yang menyalahkan penyesuaian yang dilakukan BYD terhadap kebijakan dealer, karena menempatkan arus kasnya di bawah tekanan yang luar biasa.

Sementara itu, perwakilan hubungan masyarakat atau humas BYD menyampaikan bahwa ekspansi cepat yang menyebabkan krisis finansial di Qiancheng, bukan penyesuaian kebijakan perusahaan.

Situasi Qiancheng menyoroti peningkatan tekanan yang dihadapi pasar otomotif Cina, karena persaingan yang semakin ketat memberikan tekanan pada pemasok, produsen mobil, dan dealer.

Dealer mobil sangat rentan terhadap pergeseran industri ke arah penjualan langsung dan perlambatan belanja konsumen. BYD memiliki sejumlah kecil toko sendiri di Cina, tetapi sebagian besar menggunakan dealer di pasar tersebut.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...