Philips Inovasi Teknologi untuk Atasi Kurangnya Dokter Spesialis Kardiovaskular

Ade Rosman
28 Mei 2025, 15:43
Diskusi transformasi digital dalam perawatan kardiovaskular: kemajuan, tantangan, dan langkah ke depan, di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Katadata/Ade Rosman
Diskusi transformasi digital dalam perawatan kardiovaskular: kemajuan, tantangan, dan langkah ke depan, di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Philips Indonesia terus mengembangkan inovasi teknologi di dunia kesehatan. Presiden Direktur Philips Indonesia Astri Ramayanti Dharmawan menyatakan perusahaan berkomitmen memberikan akses kesehatan yang lebih baik di Indonesia.

Terutama dalam menghadapi kardiovaskular atau penyakit yang disebabkan adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

"Philips terus berkomitmen untuk menciptakan atau berinovasi dari sisi teknologi," kata Astri dalam diskusi Transformasi digital dalam perawatan kardiovaskular: kemajuan, tantangan, dan langkah ke depan, di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (28/5).

Ia menuturkan, teknologi yang dihadirkan Philips mempermudah dari sisi proses, sehingga membantu sumber daya untuk lebih produktif.

Astri mengatakan, saat ini Philips telah melakukan berbagai langkah dalam proses penanganan kardiovaskuler.

"Misalnya salah satunya adalah kerjasama kita dengan Rumah Sakit Harapan kita," kata dia.

Ia menjeaskan, RS Harapan Kita ditunjuk untuk menjadi national heart center dan juga referral hospital untuk jantung.

"Jadi salah satunya adalah juga melakukan edukasi-edukasi ke rumah sakit lain. Jadi kita mempunyai cukup komprehensif dari sisi edukasi, capacity building," kata Astri.

Gunakan Teknologi untuk Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Di sisi lain, ia menuturkan saat ini di Indonesia kekurangan tenaga kesehatan yang menangani kardiovaskular.

"Bisa dibilang 75% dari cardiologist atau healthcare provider, itu setuju bahwa terjadi kekurangan jumlah staff, dan itu mempengaruhi respons atau layanan ke masyarakat," kata Astri.

Menghadapi hal itu, Asti menyebut, teknologi bisa menjadi salah satu cara untuk mengantisipasinya.

"Selain faktor lifestyle dan lain-lain untuk menjaga atau menurunkan, tapi tetap ya itu juga bisa merupakan faktor penting yaitu manfaat teknologi, karena sekarang sudah terkoneksi semua ya, mulai dari lifestyle jamnya kita, smartwatch, dan lain-lain, itu juga bisa memberikan alert," katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ade Rosman
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...