Prabowo Instruksikan Danantara Gabung Proyek Baterai EV Huayou dan CATL

Muhamad Fajar Riyandanu
22 Mei 2025, 18:37
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan keterangan kepada wartawan usai melakukan bpertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto dan petinggi perusahaan otomotif asal Vietnam VinFast di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/3/
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym.
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan keterangan kepada wartawan usai melakukan bpertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto dan petinggi perusahaan otomotif asal Vietnam VinFast di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) ikut dalam proyek usaha patungan baterai kendaraan listrik bersama Huayou dan Contemporary Amperex Technology Limited (CATL).

Kepala Danantara, Rosan Roeslani, mengatakan keterlibatan Danantara ke dalam proyek baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) merupakan komitmen pemerintah untuk memperkuat posisi Indonesia di proyek tersebut. Keterlibatan Danantara juga diharapkan dapat menyelesaikan kendala pendanaan yang terjadi belakangan ini.

“Tapi sejak ada Danantara, pendanaan ini kita yang membantu karena kita melihat pekerjaan ini, proyek ini memang sangat-sangat baik. Baik dari segi return-nya maupun penciptaan lapangan pekerjaannya,” kata Rosan dalam konferensi pers di Istana Merdeka Jakarta pada Kamis (22/5).

Menteri Investasi dan Hilirisasi itu juga menyampaikan keterlibatan Danantara di dua konsorsium baterai listrik Huayou dan CATL itu dimulai dari tambang hingga produksi baterai. “Jadi dengan ini the whole ecosystem dari mining sampai ke baterainya ini akan terjadi di dalam satu, kita bilangnya grand package,” ujar Rosan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengatakan keterlibatan Danantara di proyek baterai EV pimpinan Huayou dan CATL merupakan langkah strategis untuk meningkatkan porsi kepemilihan saham Indonesia dalam dua proyek tersebut.

“Ada arahan Bapak Presiden kita akan memaksimalkan untuk di atas 40% bahkan sampai dengan 50%. Tapi itu semua dalam proses negosiasi. Tapi yang sudah firm, sekarang adalah di angka 51% di hulu,” ujar Bahlil.

Huayo menjadi pimpinan konsorsium Proyek Titan menggantikan LG Energy Solution (LGES). Di proyek senilai US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 165,3 triliun tersebut, Huayou akan bermitra dengan PT Indonesia Battery Corporation (IBC) selaku perusahaan induk (holding) New Energy Materials beserta PT Aneka Tambang (Antam), PT Pertamina, dan PT PLN.

Meski sudah tidak lagi tergabung dalam konsorsium proyek baterai EV tersebut, LGES telah menyalurkan investasi senilai US$ 1,2 miliar dalam pembangunan fasilitas produksi baterai listrik di Karawang, Jawa Barat berkapasitas 10 giga watt hour (GwH) pada fase pertama. Bahlil mengatakan, pemerintah menargetkan seremoni groundbreaking atau peletakan batu pertama pada proyek Titan berjalan sebelum Agustus 2025.

Sementara itu, keterlibatan CATL dalam Proyek Dragon dilakukan melalui anak usahanya, yakni Ningbo Contemporary Brunp Lygend (CBL). IBC bersama CBL akan mengembangkan industri baterai kendaraan listrik sampai tahap proses daur ulang baterai. Daur ulang tersebut diambil dari dari baterai bekas dari kendaraan listrik dan bekas energy storage system  (sistem penyimpanan energi) untuk energi baru dan terbarukan.

Dalam proyek Dragon, CBL akan membangun seluruh fasilitas sampai produksi sel baterai tahap pertama di Halmahera Timur. Kemudian pada tahap kedua CBL akan membangun proyek pengolahan nikel sulfat, precursor, katoda dan sel baterai di Kawasan Industri Kalimantan Utara, serta membangun pabrik daur ulang baterai. CBL ditargetkan dapat mulai membangun fasilitas produksi dan daur ulang baterai pada 2025.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...