Chandra Asri Buka-bukaan soal Aksi Preman Minta Jatah Proyek


Perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mengakui telah terjadi aksi permintaan pekerjaan oleh pihak yang mengatasnamakan pengusaha lokal kepada kontraktor salah satu pabrik perseroan, yaitu China Chengda Engineering Co. Ltd.
General Manager of Legal & Corporate Secretary Chandra Asri Pacific Erri Dewi Riani menyampaikan China Chengda Engineering merupakan kontraktor pabrik kimia chlor alkali-ethylene dichloride (CA-EDC) milik PT Chandra Asri Alkali (CAA) yang berlokasi di Cilegon, Banten.
“Bahwa benar, Chengda didatangi oleh perwakilan yang mengatasnamakan pengusaha lokal. Mereka bermaksud untuk meminta pekerjaan dari Chengda terkait proyek PT CAA tersebut,” jelas Erri dalam keterbukaan informasi dalam keterbukaan informasi, Jumat (16/5).
Erri menjelaskan aksi minta jatah proyek itu mengganggu jadwal pembangunan pabrik yang telah ditentukan sebelumnya. Proyek pabrik Chlor Alkali – Ethylene Dichloride (CA-EDC) TPIA ditetapkan sebagai salah satu dari 77 program Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 yang diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Selain itu, permintaan atas pengerjaan proyek CAA tanpa proses lelang akan berpotensi mempengaruhi standar yang diperlukan, serta good corporate governance dalam rangka pembangunan pabrik PT CAA,” imbuhnya.
Pembangunan pabrik kimia itu diperkirakan menciptakan 3.000 lapangan kerja selama masa konstruksi dan menyediakan 250 pekerjaan tetap, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi nasional.
Pabrik tersebut diestimasi akan mengurangi impor Chlor Alkali hingga Rp 4,9 triliun per tahun dan menghasilkan devisa sebesar Rp 5 triliun melalui ekspor EDC. Agar dapat segera ditindaklanjuti, Erri menjelaskan TPIA pada 13 Mei 2025 telah berkoordinasi dengan Chengda untuk segera mengadakan klarifikasi mengenai aksi minta jatah proyek tersebut.
“Perusahaan juga telah memenuhi undangan rapat fasilitasi penyelesaian permasalahan investasi PT CAA yang difasilitasi BKPM pada 14 Mei 2025,” kata Erri.
Sebelumnya, aksi premanisme terjadi di pembangunan pabrik PT Chandra Asri Askali, Cilegon, Banten. Insiden yang melibatkan sekelompok orang yang mengaku sebagai anggota Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Cilegon, Jawa Barat, tengah menjadi sorotan dan meminta jatah proyek Rp 5 triliun.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, kelompok ini meminta jatah proyek senilai Rp 5 triliun kepada PT Chandra Asri Alkali dalam sebuah audiensi dengan kontraktor asal Cina, China Chengda Engineering Co. Ltd. Namun, pihak China Chengda Engineering Co Ltd (CEE) sebagai kontraktor utama, bersedia memberi peluang pekerjaan, tetapi dengan syarat pihak lokal menunjukkan terlebih dahulu kompetensinya.
Namun demikian, perusahaan tetap berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dan memastikan pertumbuhan ekonomi 8% dapat tercapai.