Gantikan LG, Huayou Bakal Tanam Modal Rp 145 T di Proyek Baterai EV RI

Kamila Meilina
24 April 2025, 14:16
huayou, lg, baterai listrik
Katadata/Fauza Syahputra
CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani menyampaikan paparan saat konferensi pers \"Meet The Team Danantara Indonesia\" di Jakarta, Senin (24/3/2025). Pada kesempatan itu Rosan mengumumkan struktur pengurus Danantara yang terdiri dari Dewan Pengawas, Dewan Pengarah, Dewan Penasihat dan jajaran direksi yang diisi oleh sejumlah tokoh yang dinilai memiliki pengalaman mumpuni untuk menduduki posisi tersebut.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan P. Roeslani, mengungkapkan komitmen nilai investasi yang diberikan perusahaan asal Cina, Huayou, yang menggantikan posisi LG dalam proyek pengembangan baterai kendaraan listrik (EV) nasional mencapai US$ 8,6 miliar atau setara Rp 145 triliun.

“Ya sama dengan investasi yang masuk, yang sudah disampaikan,” kata Rosan, ditemui usai acara Indonesia AI Day for Mining Industri, di Jakarta Pusat, Kamis (24/4).

Investasi ini merupakan bagian dari total nilai proyek sebelumnya sebesar US$ 9,8 miliar yang sempat disepakati bersama LG Energy Solution dan konsorsium Korea Selatan, yang telah mundur.

Lebih lanjut, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan menjelaskan rincian angka komitmen investasi Huayou di Indonesia. 

Ia menjelaskan, nilai US$ 9,8 miliar merupakan perhitungan awal dari keseluruhan proyek Indonesia Grand Package yang mencakup rantai pasok baterai secara menyeluruh. Mulai dari tambang, pemrosesan nikel , prekursor, bahan katode, hingga sel baterai lewat proses joint venture alias JV.

Dalam keseluruhan anggaran, tercatat LG Energy Solution telah merealisasikan JV tahap I dengan nilai total US$ 1,1 – 1,2 miliar. 

“Dari total nilai tersebut, sekitar US$ 1,1 hingga US$ 1,2 miliar di sel baterai, sehingga ini mengurangi angka yang US$ 9,8 miliar sehingga hasilnya menjadi US$ 8,6 miliar,” kata Ichwan, saat dihubungi, Kamis (24/4). 

Meski demikian, Ia menegaskan bahwa Huayou akan mengisi sebagian besar nilai tersebut dan kemungkinan besar tidak akan bekerja sendiri, melainkan bermitra dengan beberapa pihak lain yang saat ini tengah didekati oleh pemerintah.

Untuk realisasinya, pemerintah masih akan segera bertemu dengan pihak Huayou untuk merancang ulang skema kerja sama yang baru pasca mundurnya LG dari proyek. Perancangan ulang ini akan melibatkan seluruh stakeholder yaitu pemerintah, BUMN, dan calon mitra lainnya.

Seperti diketahui, LG Energy Solution menjadi bagian dalam beberapa proyek di skema Indonesia Grand Package. Proyek tersebut disepakati antara Indonesia dan LG Energy Solution dari Korea Selatan pada 18 Desember 2020. Indonesia Grand Package mencakup pengembangan rantai pasok baterai EV secara terintegrasi, mulai dari penambangan hingga produksi baterai. 

Sebagai bagian dari komitmen investasi tersebut, pada 3 Juli 2024, Presiden ke-7 Joko Widodo meresmikan pabrik sel baterai EV pertama di Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini adalah hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power dan telah beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 gigawatt hour (GWh).

Akan tetapi, konsorsium Korea Selatan yang dipimpin oleh LG telah memutuskan untuk menarik proyek senilai sekitar US$ 9,8 miliar atau Rp 165 triliun ini untuk membangun rantai pasokan baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia. 

Konsorsium tersebut, yang meliputi LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, dan mitra lainnya, telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan sejumlah perusahaan milik negara untuk membangun 'rantai nilai menyeluruh' untuk baterai EV.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...