Gaikindo: Penjualan Mobil Secara Bulanan Naik Tapi Secara Tahunan Masih Susut

Andi M. Arief
11 Maret 2025, 14:19
Pekerja membersihkan mobil di salah satu showroom di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis (21/11/2024). Pemerintah akan menaikkan tarif Pajar Pertambahan Nilai (PPN) untuk penjualan mobil sebesar 12 persen dari sebelumnya 11 persen dan akan diberlakukan mu
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/nz
Pekerja membersihkan mobil di salah satu showroom di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis (21/11/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia mendata ada peningkatan penjualan mobil secara bulanan sebesar 16,73% menjadi 72.295 unit pada Januari-Februari 2025. Namun, capaian tersebut belum mampu membuat penjualan mobil tumbuh secara tahunan atau masih susut 4,49% menjadi 134.227 unit.

Angka penjualan Januari 2025 tercatat 61.932 unit, lebih rendah 22,04% dari capaian Desember 2024 dan turun 11,22% dibandingkan dengan realisasi Januari 2024. "Rendahnya penjualan disebabkan daya beli masyarakat belum pulih," kata Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto kepada Katadata.co.id, Selasa (11/3).

Anjloknya angka penjualan Januari 2025 disebabkan juga karena tingginya capaian Desember 2024. Penjualan pada akhir tahun tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang 2024, mencapai 79.806 unit.

Jongkie mengatakan lonjakan penjualan pada akhir tahun akibat kekhawatiran peningkatan biaya pajak pertambahan nilai alias PPN. Pemerintah sebelumnya berencana menaikkan angka pajak tersebut menjadi 12% tapi batal terlaksana. 

Perbaikan capaian penjualan mobil pada Februari 2025 mengindikasikan adanya dampak positif dari pertumbuhan ekonomi kepada masyarakat.  Selain itu, lonjakan angkanya terjadi karena, menurut Jongkie, menjelang Ramadan yang jatuh pada Maret. 

PT Toyota-Astra Motor mendata realisasi penjualan wholesale naik 10,5% secara bulanan pada Februari 2025 menjadi 24.397 unit. Pada periode yang sama, penjualan mobil Toyota ke masyarakat ikut naik 3,1% menjadi 22.222 unit

Marketing Director TAM Anton Jimmy Suwandy mengatakan kenaikan penjualan grosir atau dari pabrik ke agen tersebut disebabkan oleh Ramadan 2025. "Lonjakan permintaan biasanya terjadi sebelum memasuki libur Lebaran sehingga kebutuhan mobilitas masyarakat untuk mudik bisa terpenuhi sepenuhnya," ujarnya.

Ia berencana mempertahankan momentum pertumbuhan penjualan pada bulan lalu ke sepanjang tahun ini dengan melakukan empat langkah dalam proses penjualan, yakni penyesuaian uang muka dan tenor kredit kendaraan bermotor; penyewaan kendaraan; penjualan mobil bekas; dan pemanfaatan insentif fiskal mobil hybrid.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...