Kemenhub Sebut Belum Terima Pengajuan Izin Operasional Indonesia Airlines

Mela Syaharani
10 Maret 2025, 14:15
Indonesia Airlines
123rf
Ilustrasi pesawat terbang.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Perhubungan buka suara terkait operasional Indonesia Airlines yang akan melayani penerbangan internasional di Tanah Air. Maskapai asal Singapura ini rencananya akan berbasis di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

“Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan belum menerima pengajuan perizinan ataupun permohonan terkait pendirian dan operasional perusahaan angkutan udara niaga berjadwal tersebut,” kata Pelaksana Tugas Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas, dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Mokhammad Khusnu dalam keterangan resmi, Senin (10/3).

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, setiap badan usaha yang akan menjalankan kegiatan angkutan udara niaga berjadwal di Indonesia wajib memenuhi persyaratan.

Badan usaha itu harus memiliki Sertifikat Standar Angkutan Udara Niaga Berjadwal dan Sertifikat Operator Pesawat Udara/AOC (Air Operator Certificate) sesuai dengan PM 33 tahun 2022 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 119 tentang Sertifikasi Pengoperasian  Pesawat Udara untuk Kegiatan Angkutan Udara.

Sertifikat ini diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara setelah memenuhi seluruh persyaratan administratif, teknis, dan operasional yang telah ditetapkan. Khusnu mengatakan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan menyampaikan informasi terbaru apabila terdapat perkembangan lebih lanjut terkait Indonesia Airlines.

Pendirian Indonesia Airlines

Anak usaha Calypte Holding Pte. Ltd., PT Indonesia Airlines Group akan segera beroperasi di Indonesia. “Kami hanya akan fokus pada penerbangan internasional,” kata Chief Executive Officer Indonesia Airlines Iskandar dalam siaran pers, dikutip Senin (10/3).

Calypte Holding Pte. Ltd. merupakan perusahaan pengembang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian yang berkantor pusat di Singapura. Sebelum meluncurkan Indonesia Airlines, Calypte Holding telah memiliki bisnis  pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia berkapasitas 2.500 megawatt. 

Iskandar menyampaikan, peluncuran Indonesia Airlines telah melewati studi kelayakan secara komprehensif dengan konsultan aviasi dari Singapura dan Amerika Serikat. Dalam tahap awal, maskapai akan mengoperasikan 20 armada yang akan didatangkan secara bertahap yang terbagi 10 unit pesawat berbadan kecil, terdiri dari Airbus A321neo atau A321LR dan 10 unit pesawat berbadan lebar, terdiri dari Airbus A350-900 dan Boeing 787-9.

Ia menekankan Indonesia Airlines akan menjadi maskapai penerbangan komersial berjadwal yang memiliki layanan premium. "Era baru kemewahan dengan pengalaman jet pribadi pada penerbangan komersial," kata dia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...