Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Diprediksi Turun 24% Dibandingkan Tahun Lalu


Kementerian Perhubungan memproyeksikan sebanyak 146,48 juta jiwa akan melakukan pergerakan selama Libur Lebaran 2025. Angka ini turun 24,33% dibandingkan hasil survei Libur Lebaran tahun lalu sebanyak 193,6 juta orang.
Ketika dikonfirmasi mengenai penurunan tersebut, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengakui tidak menyadari adanya pengurangan pergerakan masyarakat selama Mudik dan Arus Balik lebaran 2025. Dia juga tidak bisa memastikan kaitan antara pengurangan jumlah pemudik dengan faktor ekonomi.
"Kalau memang nantinya benar terjadi penurunan pergerakan secara riil, kami akan melakukan survey lagi dan kali ini akan melibatkan Badan Pusat Statistik untuk melihat apakah ada hubungan antara penurunan pergerakan dengan efisiensi anggaran pemerintah maupun faktor lainnya," kata Dudy di Jakarta, Rabu (5/3).
Dudy mengatakan Kementerian Perhubungan akan mengulang survei pergerakan masyarakat selama Libur Lebaran 2025. Hal tersebut dinilai penting lantaran survei yang dilakukan selama Februari 2025 tersebut belum memperhitungkan skema kerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA).
Seperti diketahui, Pemerintah akan menerapkan sistem flexible working arrangement atau WFA mulai 24 Maret 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas pada hari-hari menjelang Idul Fitri yang berdekatan dengan perayaan Nyepi.
Kebijakan itu diharapkan bisa membantu mendistribusikan arus mobilitas masyarakat lebih awal menjelang mudik Lebaran. Kebijakan ini dirancang untuk membantu mengurai kemacetan.
Libur lebaran 2025 akan jatuh tepat setelah hari Raya Nyepi, dengan cuti bersama pada 28 Maret 2025. Dengan demikian, masyarakat akan menikmati libur panjang selama 11 hari, yakni dari 28 Maret hingga 7 April 2025.
"Saya prediksi jumlah pergerakan setelah survei ulang tidak akan berubah, tapi sebaranya berubah. Jadi, kami memutuskan belum secara resmi merilis survei pergerakan tersebut," ujarnya.
Selain jumlah pergerakan, Dudy mengatakan pihaknya telah meramalkan moda transportasi yang akan digunakan pemudik pada tahun ini. Menurutnya, moda yang digunakan tidak akan berubah pada survei ulang tersebut lantaran pemerintah telah memberikan kisi-kisi program diskon dan mudik gratis sejak jauh-jauh hari.
Dudy berencana mengumumkan hasil survei ulang terkait pergerakan masyarakat selama Libur Lebaran 2025 pekan depan, Selasa (11/2). Dudy mengaku survei tersebut akan diterbitkan dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR pada hari yang sama.
"Kami akan menyampaikan secara resmi hasilnya karena survei ini ditunggu Korps Lalu Lintas Kepolisian mengenai pengaturan di jalan selama Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025," katanya.