Tak Terganggu Corona, Luhut Sebut Hyundai Bangun Pabrik Bulan April

Image title
9 Maret 2020, 22:50
virus corona, luhut, hyundai
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) (9/3) mengatakan pabrik Hyundai akan mulai dibangun April 2020.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Pemerintah tak menganggap wabah virus corona Covid-19 berdampak pada turunnya investasi yang masuk. Bahkan pabrikan otomotif asal Korea Selatan yakni Hyundai Motor Company siap membangun pabriknya pada April mendatang.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo akan hadir dalam pembangunan pabrik yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat tersebut.  Luhut mengatakan investasi yang akan dikeluarkan Hyundai mencapai US$ 3 miliar atau setara Rp 41 triliun. Namun Badan Koordinasi Penanaman Modal menyebut dana yang akan dikeluarkan mereka hanya US$ 2 miliar.

Groundbreaking nanti awal April, Presiden sudah setuju hadir,” kata Luhut saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (9/3).

(Baca: Pekerja Positif Corona, Pabrik Mobil Hyundai di Korsel Tutup Sementara)

Selain itu Luhut mengatakan sudah ada investasi untuk proyek di Morowali, Sulawesi Tengah senilai US$ 1,5 miliar. Namun ia tak menjelaskan detail siapa investor yang menanamkan modalnya. “Laporan kami (investasi) belum terhambat (karena virus corona),” kata Luhut.

Sebelumnya Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan, investasi Hyundai di Indonesia dilakukan dalam dua tahap yaitu tahun 2019 – 2021 dan tahun 2022 – 2030. Pada fase pertama, Hyundai akan fokus membangun pabrik pembuatan mobil di Bekasi, Jawa Barat dan akan mengekspor setidaknya 50% dari total produksi.

 Sedangkan fase kedua akan fokus pada pengembangan pabrik pembuatan mobil listrik, pabrik transmisi, penelitian dan pengembangan (R&D), pusat pelatihan. Pada tahap ini, Hyundai akan mengekspor 70% produksinya.

Adapun realisasi investasi Indonesia pada 2019 menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp 809,6 triliun. Angka ini melampaui target yang sebesar Rp 792 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari penanaman modal asing (PMA) yang sebesar Rp 423,1 triliun.

(Baca: Korsel Investasi Jumbo, BKPM Optimistis Target Tahun ini Tercapai)

Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ameidyo Daud

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...