Produksi Emas dan Tembaga Freeport Indonesia Turun pada Kuartal II 2025


Freeport McMoRan (FCX) melaporkan produksi tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) pada kuartal II 2025 mencapai 359 juta pon. Angka tersebut turun 18,59% dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebanyak 441 juta pon.
Sementara itu, produksi tembaga PTFI pada semester I 2025 sudah mencapai 655 juta pon atau turun 29,72% dibandingkan periode yang sama 2024 sebanyak 932 juta pon.
Selain tembaga, PTFI juga turut memproduksi emas. Pada kuartal II 2025, produksinya mencapai 311 ribu ons atau turun 28,83% dibandingkan periode yang sama di 2024 sebesar 437 ribu ons.
Secara akumulatif, produksi emas PTFI menurun pada semester pertama 2025. Pada kuartal II 2025, produksi emas mencapai 595 ribu ons. Akan tetapi, periode yang sama pada 2024, produksinya mencapai 982 ribu ons atau turun 39,41%.
“Terutama disebabkan oleh penurunan kadar bijih dan tingkat operasional,” tulis Freeport McMoran dalam laporan keuangan perusahaan, dikutip Kamis (24/7).
PTFI merupakan perusahaan yang mengoperasikan salah satu tambang tembaga dan emas terbesar di dunia, terletak di kawasan mineral Grasberg, Papua Tengah. Freeport McMoran yang merupakan perusahaan induk PTFI, mengantongi kepemilikan saham sebesar 48,76%.
“Selama kuartal kedua 2025, PTFI memulai pemeliharaan terjadwal pada salah satu pabrik pengolahan atau smelter, yang diperkirakan akan selesai pada kuartal ketiga 2025,” katanya.
Meski produksi kuartal II 2025 menurun, namun jumlah penjualan pada periode ini naik. Volume penjualan sebesar 443 juta pon tembaga dan 518 ribu ons emas pada kuartal kedua 2025 lebih tinggi dibandingkan volume penjualan kuartal kedua 2024 sebesar 337 juta pon tembaga dan 356 ribu ons emas.
“Hal ini terutama disebabkan oleh waktu pengiriman,” tulis Freeport McMoran.