Profil Denny JA, Dari Dunia Survei ke Kursi Komisaris Pertamina Hulu Energi

Mela Syaharani
10 Juli 2025, 15:27
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Denny Januar Ali pada acara kuliah umum Political Marketing Mini MBA di Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.
Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Denny Januar Ali pada acara kuliah umum Political Marketing Mini MBA di Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Anak usaha PT Pertamina (persero), Pertamina Hulu Energi (PHE), mengangkat Denny Januar Ali atau Denny JA sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen.

Hal ini tercantum dalam daftar jajaran direksi dan komisaris yang diunggah melalui laman resmi PHE, diakses Kamis (10/7). Pengangkatan ini merupakan hasil rapat umum pemegang saham (RUPS).

“Pada selasa (8/7) telah dilakukan pengukuhan jajaran Direksi di lingkup Subholding. Penetapan ini sepenuhnya merupakan kewenangan pemegang saham,” kata Corporate Secretary PHE, Hermansyah Nasroen kepada awak media, dikutip Kamis (10/7).

Profil Denny JA

Dilansir dari laman dennyja.world, dia merupakan pria kelahiran Palembang, Sumatra Selatan pada 4 Januari 1963.

Denny menempuh pendidikan sarjana di program studi Ilmu Hukum Universitas Indonesia pada 1989. Dia kemudian meraih gelar master of Public Administration (MPA), di  University of Pittsburgh, Amerika Serikat, pada 1994.

Pria berusia 62 tahun ini juga merupakan mempunyai gelar PhD dalam bidang Perbandingan Politik dan Bisnis, Ohio University, Amerika Serikat, pada 2001.

Berikut daftar jabatan profesional yang pernah diemban oleh Denny JA selama karir:

  • Direktur Eksekutif, Universitas Jayabaya, Jakarta (2000-2003).
  • Pembawa Acara Talk Show, Talkshow Politik di Metro TV dan Talkshow Politik di Delta FM (2002-2004).
  • Kolumnis Surat Kabar, Sembilan surat kabar nasional Indonesia (1986-2005).
  • Direktur Eksekutif, Lingkaran Survei Indonesia (LSI), 2005 - sekarang.
  • Ketua Umum, Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia, 2007 - 2010 dan 2010 - 2013.
  • Ketua Umum Asosiasi Konsultan Politik Indonesia, 2009 - sekarang
  • Pendiri Yayasan Denny JA untuk Gerakan Indonesia Tanpa Diskriminasi.
  • Ketua Umum, Serikat Penulis Indonesia (Satupena), 2021-2026.
  • Pendiri dan Ketua Umum, Asosiasi Konsultan Politik Indonesia, 2009 - Sekarang
  • Pendiri dan Ketua Umum, Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI), 2008 - 2018.

Denny JA pernah masuk sebagai salah satu dari 30 orang paling berpengaruh di Internet oleh Majalah TIME pada 2015. Selain Denny, julukan ini juga diberikan kepada tokoh-tokoh media online lainnya, seperti Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Argentina Christina Fernandez de Kirchner, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan selebriti ternama, seperti Shakira, Taylor Swift, dan Justin Bieber.

Pada 2014, dia dianugerahi penghargaan oleh Twitter sebagai Golden Tweet No. 2 di dunia, yang juga No. 1 di Indonesia pada tahun tersebut.

Pada tahun yang sama, Denny JA dipilih oleh tim yang terdiri dari delapan penyair, kritikus, dan akademisi terkemuka untuk dimasukkan ke dalam publikasi khusus oleh H.B. Jassin Foundation yang prestisius sebagai salah satu dari 33 tokoh sastra yang paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia modern.

Denny juga memimpin pendidikan politik bagi masyarakat Indoensia di 34 provinsi, khususnya untuk mengadvokasi nilai-nilai toleransi Pancasila yang telah dikumandangkan oleh Presiden Soekarno. 

Dia dan lembaga surveinya, Lingkaran Survei Indonesia juga pernah memecahkan rekor Guinness Book of World Records pada 2018 karena menyelenggarakan acara pendidikan politik terbesar yang pernah diadakan.

Denny JA juga pernah menerima penghargaan ASEAN Humanitarian and Diplomacy Literature 2020 dari Agensi Bahasa dan Kesusasteraan Malaysia dan Lifetime Achievement Award 2021 dari Serikat Penulis Indonesia atas dedikasi dan inovasi di bidang sastra selama 40 tahun terakhir. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...