Taufik Hidayat dan Anggawira Diangkat Jadi Komisaris PLN Energi Primer

Mela Syaharani
9 Juli 2025, 17:49
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat berbicara dalam konferensi pers kompetisi Indonesia Futsal 4 Nations World Series 2025 di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat berbicara dalam konferensi pers kompetisi Indonesia Futsal 4 Nations World Series 2025 di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Anak usaha PLN, PT PLN Energi Primer Indonesia mengangkat sejumlah jajaran komisaris baru, salah satu di antaranya adalah Taufik Hidayat. Taufik yang menjabat Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga mengkonfirmasi langsung kabar tersebut.

“Yaa, betul,” kata Taufik kepada awak media, Rabu (9/7).

Taufik merupakan mantan atlet bulutangkis Indonesia dan kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PP Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia.

Selain Taufik, PLN EPI juga mengangkat Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Sekjen HIPMI) Anggawira sebagai Komisaris.

“Sudah tersebar ya, kurang lebih begitu. Untuk detail bisa ditanyakan ke PLN,” kata Anggawira saat dihubungi Katadata.

Dia menyebutkan para pemegang saham PLN EPI memberikan sejumlah pesan khusus. Pertama terkait penguatan ketahanan pasokan energi primer nasional, memastikan keandalan pasokan batu bara, gas pipa, LNG, dan energi primer lainnya untuk seluruh pembangkit PLN Grup, dengan skema kontrak jangka panjang, diversifikasi pemasok, dan pemetaan risiko logistik.

“Bangun buffer stock strategis, terutama untuk LNG dan batu bara, guna mengantisipasi disrupsi geopolitik atau bencana alam,” ujarnya.

Kedua, mengoptimalkan portofolio energi primer melalui penyeimbangan bauran energi primer untuk menekan BPP (Biaya Pokok Penyediaan) listrik, dengan tetap memperhatikan kebijakan transisi energi nasional. Hal iini juga dilakukan dengan mendorong pemanfaatan energi primer domestik, termasuk batubara dalam negeri, gas nasional, dan potensi biomassa lokal.

Ketiga, efisiensi rantai pasok dan tata kelola niaga, melalui peningkatkan efisiensi logistik dan tata kelola niaga energi primer, termasuk sistem digitalisasi pengadaan, transparansi harga, dan integrasi pengangkutan darat-laut.

“Evaluasi dan kembangkan skema aggregator pricing dan blended fuel untuk optimalisasi biaya bahan bakar,” ucapnya.

Keempat, percepat pengembangan infrastruktur gas dan LNG, dilakukan dengan pengembangan dan optimalisasi regasifikasi LNG, terminal LNG kecil, dan jaringan pipa gas, terutama di kawasan timur Indonesia.

“Siapkan strategi beyond pipeline, termasuk pengembangan CNG dan mini-LNG, serta kerja sama sinergis dengan BUMN dan swasta,” katanya.

Kelima, terkait dukungan transisi energi secara bertahap. Keenam, transformasi digital dan tata kelola korporasi. Ketujuh, sinergi strategis dan kemandirian energi nasional.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...