PGN dan Mubadala Kerja Sama Kaji Pemanfaatan Gas South Andaman untuk LNG

Mela Syaharani
7 Juli 2025, 12:34
Mou PGN dan Mubadala Energy
Pertamina
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan Mubadala Energy (South Andaman) RSC LTD (Mubadala Energy) akan mengkaji pemanfaatan gas bumi dari Kontrak Kerja Sama (KKS) South Andaman. Kerja sama dua perusahaan ini mencakup penjajakan pengembangan infrastruktur pipa gas serta opsi pemanfaatan potensi infrastruktur LNG.

Rencana tersebut tertuang dalam nota kesepahaman atau MoU yang ditandatangani dua belah pihak. MoU ini merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman sebelumnya yang telah ditandatangani pada Oktober 2024, untuk melakukan studi terhadap fasilitas kilang Arun dan terminal regasifikasi guna mendukung kegiatan hulu minyak dan gas bumi.

Nita kesepahaman ini sebagai langkah lanjutan dalam pengembangan rencana pemanfaatan pasokan gas untuk memenuhi permintaan gas bumi yang terus meningkat di berbagai sektor dan wilayah, termasuk Sumatra dan Jawa setelah pembangunan pipa Duri–Dumai–Medan terealisasi. 

Selain itu, studi ini juga akan mengeksplorasi opsi pengembangan LNG untuk mendukung kebutuhan di seluruh wilayah operasional PGN. 

“PGN menyambut baik kolaborasi dalam inisiatif korporasi ini untuk menjajaki pemanfaatan pasokan gas dari KKS South Andaman, yang memiliki potensi untuk mendukung peningkatan ketahanan energi domestik, seiring dengan kebutuhan gas bumi dalam negeri yang akan terus meningkat,” kata Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihartini dalam siaran pers, dikutip Senin (7/7).

Ratih menyebut PGN akan melibatkan anak dan cucu perusahaan yaitu Pertagas dan Perta Arun Gas untuk mengkaji kesiapan infrastruktur, yang berpotensi dikembangkan dan dimanfaatkan guna mendukung pendistribusian gas bumi dari Andaman ke pelanggan potensial. 

“PGN Group mengedepankan transparansi mengenai data-data yang disampaikan untuk kegiatan wilayah KKS South Andaman serta memperhatikan tata kelola perusahaan yang baik (GCG),” ujarnya Ratih.

Presiden Direktur Mubadala Energy Unit Bisnis Indonesia, Abdulla Bu Ali, mengatakan kerja sama ini sebagai langkah dalam membuka potensi gas di South Andaman. “Adapun, hal ini menegaskan komitmen kami untuk mendukung ketahanan energi nasional,” katanya.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, mengatakan Pertamina menjadikan gas sebagai salah satu energi prioritas di era transisi energi, sehingga ketersediaan pasokan dan infrastruktur gas bumi sangat dibutuhkan.

"Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung program Pertamina dalam memperkuat pasokan gas domestik," ucap Fadjar.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...