Petronas PHK 10% Pegawai dan Setop Rekrutmen Pekerja Sampai Akhir 2026

Ferrika Lukmana Sari
7 Juni 2025, 11:02
Petronas
Arief Kamaludin|KATADATA
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Perusahaan minyak dan gas asal Malaysia, Petroliam Nasional Berhad (Petronas) berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 10% tenaga kerja dan menghentikan sementara rekrutmen karyawan baru hingga akhir 2026.

Hal ini sebagai upaya restrukturisasi untuk membentuk perusahaan yang lebih gesit, terintegrasi, dan siap menghadapi tantangan pasar global dan domestik yang kompleks.

Presiden dan CEO Petronas Tengku Muhammad Taufik mengatakan bahwa perusahaan menyadari proses ini bisa membuat pengurangan tenaga kerja menjadi hal yang sulit, tapi memang diperlukan. Diperkirakan sekitar 10% dari total karyawan akan dikurangi.

"Proses pemberitahuan kepada karyawan yang terdampak akan dilakukan secara bertahap sampai akhir tahun ini," ujar Taufik dalam keterangan resmi pada Jumat (6/9).

Peninjauan menyeluruh ini meliputi evaluasi aset, proses, pengeluaran, dan sumber daya manusia untuk menjaga daya saing Petronas dan kesiapan menghadapi tantangan masa depan.

Sebagai bagian dari restrukturisasi, Petronas juga menghentikan sementara proses rekrutmen karyawan baru hingga Desember 2026, kecuali untuk posisi-posisi krusial yang akan dievaluasi secara khusus.

"Transformasi ini bertujuan membantu Petronas tetap relevan di tengah tantangan transisi energi, sambil memperkuat ketahanan dan meningkatkan daya saing," katanya.

Dengan begitu, perusahaan bisa tumbuh lebih cepat lewat investasi yang tepat dan membentuk tim kerja yang punya nilai-nilai kuat serta lebih fleksibel. Petronas juga berjanji akan menjalankan proses ini dengan jujur, penuh perhatian, dan menghormati semua karyawan yang terdampak.

Tanggapan Perdana Menteri Malaysia

Terkait isu PHK, Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Datuk Seri Anwar Ibrahim, menegaskan bahwa sebagian besar pekerja yang terdampak adalah tenaga kontrak. “Sebagian besar adalah pekerja kontrak,” ujarnya dikutip dari Business Today, Jumat (6/6).

Pernyataan itu disampaikan saat ia dimintai tanggapan terkait kabar pemangkasan sekitar 5.000 karyawan Petronas dalam rangka restrukturisasi. Saat ini, Petronas memiliki hampir 50.000 karyawan. Jadi, pengurangan sekitar 10% berarti sekitar 5.000 orang akan terdampak.

Sementara itu, Taufik membantah kabar bahwa Petronas akan hengkang dari bisnisnya di Kanada. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini hanyalah bagian dari penyesuaian agar perusahaan bisa tetap tumbuh berkelanjutan di masa depan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...