Profil Gag Nikel, Anak Usaha Antam yang Bisa Keruk Nikel Raja Ampat hingga 2047


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pemilik konsesi atau tambang nikel di Pulau Gag kawasan Raja Ampat adalah PT Gag Nikel. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Antam Tbk tersebut dihentikan sementara kegiatan operasionalnya karena diduga merusak lingkungan Kawasan Raja Ampat, Papua Barat.
“PT Gag Nikel punya Antam, BUMN. IUP produksinya itu keluar 2017 dan mulai beroperasi pada 2018,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Kamis (5/6).
Bahlil mengatakan tambang ini sudah mengantongi izin analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) sebelum mereka beroperasi. PT Gag dahulunya merupakan IUP dengan izin konsesi berbentuk kontrak karya (KK) sekitar 1997 dan 1998. Kala itu, KK PT Gag dimiliki oleh perusahaan asing.
“Kemudian perusahaan asing pergi dan diambil alih oleh negara, lalu diserahkan kepada PT Antam,” ujarnya.
Bahlil menyebut jumlah produksi nikel dari PT Gag pada 2024 dalam rencana kerja dan anggaran biaya mencapai tiga juta ton .
Profil PT Gag Nikel
Berdasarkan laman resminya, PT Gag Nikel menulis bahwa mereka merupakan anak perusahaan PT Antam Tbk yang bergerak di bidang usaha pertambangan nikel di Pulau Gag, Papua Barat. Antam saat ini tidak hanya memproduksi emas, namun juga komoditas nikel dan bauksit.
PT Gag merupakan pemegang Kontrak Karya Generasi VII No. B53 / Pres / I / 1998 tahun 1998 yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 19 Januari 1998.
Awalnya, kepemilikan saham mayoritas PT Gag Nikel dimiliki oleh Asia Pacific Nickel Pty. Ltd. (APN Pty. Ltd) sebesar 75% dan PT. Antam Tbk. sebesar 25%. Namun sejak 2008 PT. Antam Tbk. mengakuisisi semua saham PT. Asia Pacific Nickel Pty. Ltd. Dengan demikian, PT. Gag Nikel sepenuhnya dikendalikan oleh PT. Antam Tbk.
Dilansir dari laman mineral one data Indonesia, PT Gag Nikel memiliki kode perusahaan 2772. Perusahaan ini mengantongi perizinan Kontrak Karya dengan nomor 430.K/30/DJB/2017. Izin tersebut mulai berlaku sejak 30 November 2017 sampai 30 November 2047 atau 30 tahun. PT Gag memiliki kode WIUP 1500002122014138 dengan luas konsesi mencapai 13.136 hektare.
Menurut data perusahaan, total cadangan nikel PT Gag Nikel tercatat sebesar 47,76 juta metrik ton basah (wmt) per 31 Desember 2018. Cadangan itu terdiri dari 39,54 juta wmt bijih nikel saprolit dan 8,22 juta wmt bijih nikel limonit.
Sementara itu, tercatat total sumber daya nikel PT Gag Nikel mencapai 314,44 juta wmt yang terdiri dari 160,08 juta wmt bijih nikel saprolit dan 154,36 juta wmt limonit.
Pada laman resmi mereka, hanya menampilkan dua jajaran direksi PT. Gag Nikel, tidak secara lengkap. Dua direksi tersebut yakni Plt. Presiden Direktur (Direktur Operasi) Arya Arditya Kurnia, serta Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Sumber Daya Manusia, Aji Priyo Anggoro.
Adapun untuk susunan dewan komisaris, terdiri atas Presiden Komisaris Hermansyah, Komisaris Lana Saria, Komisaris Ahmad Fahrur Rozi, dan Komisaris Saptono Adji.
Edisi Khusus Sumitro Djojohadikusumo ini didukung oleh: