Shell bakal Akuisisi BP, Siap Jadi Pemain Besar di Industri Energi Global

Image title
5 Mei 2025, 09:39
shell, bp, migas
Arief Kamaludin|KATADATA
Perusahaan migas asal Inggris, Shell
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Perusahaan migas asal Inggris, Shell Plc tengah berencana untuk mengakusisi pesaingnya, British Petroleum atau BP Plc. Namun, rencana ini masih menunggu penurunan harga saham dan minyak lebih lanjut.

Dikutip Bloomberg pada Senin (5/5), Saham BP telah kehilangan hampir sepertiga dari nilainya dalam 12 bulan terakhir karena rencana pemulihan telah gagal di mata investor dan harga minyak anjlok. Menurut sumber yang mengetahui rencana ini, Shell juga menunggu BP untuk menghubungi pelamar lain dan bersiap untuk skenario tersebut.

Bahkan, Shell telah membahas secara lebih serius kelayakan dan manfaat akuisisi BP dengan para penasihatnya dalam beberapa pekan terakhir. Perundingan masih dalam tahap awal dan Shell mungkin memilih untuk fokus pada pembelian kembali saham dan akuisisi tambahan daripada megamerger. Perusahaan energi besar lainnya juga telah menganalisis rencana akusisi BP dan menjadi pesaing Shell.

"Seperti yang telah kami katakan berkali-kali sebelumnya, kami sangat fokus untuk menangkap nilai di Shell dengan terus berfokus pada kinerja, disiplin, dan penyederhanaan," kata juru bicara Shell seperti dilansir Bloomberg.

Sementara itu, perwakilan BP menolak berkomentar terkait rencana Shell tersebut. Penggabungan Shell dan BP akan menjadi salah satu akuisisi terbesar yang pernah ada di industri minyak, yang menyatukan perusahaan-perusahaan besar Inggris yang ikonik dalam sebuah kesepakatan yang telah dibahas terus-menerus selama beberapa dekade. Sekaligus, meningkatkan ambisi Shell untuk menjadi kekuatan besar dalam industri energi global dengan menyaingi perusahaan seperti Exxon dan Chevron.

Kedua perusahaan itu dulunya adalah pesaing dekat tetapi jalan mereka telah berbeda dalam beberapa tahun terakhir.

Saham Shell turun sekitar 13% dalam perdagangan di London selama 12 bulan terakhir, sehingga perusahaan tersebut memiliki kapitalisasi pasar sebesar 149 miliar poundsterling setara US$ 197 miliar atau lebih dari dua kali lipat kapitalisasi pasar BP sebesar 56 miliar poundsterling.

BP telah berjuang melawan kinerja buruk yang sebagian besar berasal dari strategi nol bersih yang dianut oleh mantan CEO Bernard Looney. Penggantinya, Murray Auchincloss, mengumumkan pengaturan ulang pada bulan Februari yang mencakup peralihan kembali ke minyak, pemotongan pembelian kembali saham triwulanan, dan janji untuk menjual aset.

Di bawah CEO Wael Sawan, Shell juga telah memangkas biaya, menyingkirkan unit energi terbarukan yang berkinerja buruk, dan kembali berfokus pada bahan bakar fosil. Pada Jumat lalu, Sawan mengatakan bahwa Shell tentu saja akan terus mencari peluang anorganik, tetapi akan bersikap hati-hati dan memiliki standar tinggi.

“Saya pernah mengatakan di masa lalu bahwa kami ingin menjadi pemburu nilai. Saat ini, perburuan nilai adalah membeli kembali lebih banyak saham Shell,” kata Sawan.

Dia menambahkan bahwa Shell harus membereskan rumahnya sendiri sebelum melihat akuisisi yang cukup besar. Sawan menuturkan perusahaan memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai potensi penuhnya meskipun ada kemajuan yang telah dibuat selama beberapa tahun terakhir.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...