PGN Hadapi Penurunan Pasokan Gas, Siapkan LNG sebagai Solusi


PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk mengungkapkan bahwa pasokan gas transmisi tahun ini berpotensi berkurang hingga 7%. Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko, menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh natural declining atau penurunan produksi alami dari lapangan gas bumi yang menjadi sumber utama pasokan perusahaan.
"Utamanya kami banyak mengambil gas dari Blok Corridor Medco, yang pada 2025 ini produksinya diperkirakan menurun cukup tajam," ujar Arief dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (12/3).
Saat ini, PGN menguasai 91% pangsa pasar gas bumi nasional serta mengelola lebih dari 33 ribu kilometer pipa gas. Selain itu, perusahaan juga mengoperasikan 95% infrastruktur hilir gas bumi yang tersebar di 17 provinsi dan 74 kota/kabupaten, melayani lebih dari 830.000 pelanggan di seluruh Indonesia.
Strategi Mengatasi Defisit Pasokan
Untuk mengatasi defisit pasokan, PGN akan memanfaatkan pengadaan gas alam cair (LNG) domestik dari beberapa sumber utama, seperti Lapangan Tangguh, Bontang, dan Donggi Senoro.
"LNG yang akan dialokasikan ini berasal dari kargo ekspor yang mengalami pembatalan, yang sebelumnya sudah terikat kontrak dengan pembeli luar negeri. Misalnya, dari Tangguh, kontraknya dikurangi untuk memenuhi kebutuhan domestik," kata Arief.
Namun, ia mengakui bahwa penggunaan LNG dari pembatalan ekspor ini membuat PGN menanggung beban harga lebih tinggi. Meskipun demikian, ia memastikan bahwa pemenuhan pasokan gas domestik, termasuk melalui LNG, akan menjadi solusi jangka panjang.
"Khususnya untuk pasar yang belum terkoneksi dengan infrastruktur atau berada di daerah terpencil," tambahnya.
Tantangan di 2025
Arief juga menyoroti tantangan lain yang akan dihadapi PGN pada 2025, termasuk ketersambungan infrastruktur, regulasi pemerintah, iklim investasi, serta fluktuasi harga minyak dunia.
PGN juga menerima beberapa penugasan dari pemerintah yang berdampak pada performa keuangannya, seperti kebijakan harga gas bumi tertentu, jaringan gas rumah tangga, dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) transportasi.
"Sebagai BUMN, PGN tetap berkomitmen untuk mendukung program kebijakan pemerintah," kata Arief.