Merger Waskita dan Hutama Karya Belum Final, Masih Tunggu Keputusan Pemerintah

Mela Syaharani
4 Maret 2025, 15:08
merger
Katadata
Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto mengungkapkan bahwa rencana merger antara PT Waskita Karya dan PT Hutama Karya masih dalam tahap pembahasan. Keputusan akhir masih menunggu arahan dari pemerintah.

“Masih menunggu keputusan pemerintah,” ujar Budi saat ditemui di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Selasa (4/3).

Meskipun demikian, ia memastikan bahwa kedua perusahaan telah melakukan pembahasan intensif terkait rencana tersebut. “Sudah ada pembahasan secara intensif,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau yang akrab disapa Tiko, menjelaskan bahwa penggabungan Waskita Karya ke dalam Hutama Karya bertujuan untuk mengatasi kondisi likuiditas Waskita yang sedang mengalami kesulitan keuangan.

“Sebelum konsolidasi berjalan, Kementerian BUMN melakukan negosiasi dengan kreditur Waskita, baik perbankan maupun investor obligasi,” kata Tiko.

Sebagai bagian dari strategi ini, pemerintah menyiapkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 18,6 triliun kepada Hutama Karya. Namun, PMN ini tidak diberikan langsung kepada Waskita Karya, melainkan untuk mendukung Hutama Karya dalam mengambil alih sejumlah aset milik Waskita, seperti Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).

Merger Ditargetkan Selesai, Namun Masih Tertunda

Pada awalnya, merger ini ditargetkan rampung pada tahun 2024. Namun, hingga kini, prosesnya masih dalam tahap pembahasan.

Presiden Direktur PT Waskita Beton Precast Tbk Poerbayu juga mengonfirmasi bahwa skema merger antara Waskita Karya dan Hutama Karya masih digodok oleh Kementerian BUMN. Detail terkait dampaknya terhadap anak perusahaan Waskita Karya, termasuk Waskita Beton Precast, belum dibahas secara menyeluruh.

“Konsepnya belum dibahas sampai bagaimana nanti imbasnya ke anak perusahaan Waskita Karya, termasuk Waskita Beton Precast,” kata Poerbayu kepada wartawan di Jakarta pada Selasa (26/3).

Saat ini, Waskita Beton Precast memiliki sembilan pabrik, sementara Hutama Karya memiliki satu pabrik beton melalui anak usahanya, PT Hakaaston. Poerbayu menyebutkan bahwa masih belum diputuskan apakah PT Hakaaston akan bergabung dengan Waskita Beton Precast atau tetap berdiri sendiri.

“Apakah Hakaaston akan masuk ke WSBP atau tetap sendiri-sendiri, masih dalam pertimbangan. Rasanya, jika satu perusahaan memiliki dua entitas beton, itu tidak mungkin,” ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...