Harga Ekspor Nikel Naik di Tengah Penurunan Komoditas Tambang Lain

Image title
27 September 2019, 16:01
harga komoditas, pertambangan, nikel, harga patokan ekspor
Ilustrasi pertambangan. Harga Patokan Ekspor (HPE) sebagian besar produk pertambangan mengalami penurunan. Namun ada yang HPE-nya naik seperti timbal, nikel, dan ilmenit.

Harga Patokan Ekspor (HPE) sebagian besar komoditas pertambangan pada periode Oktober 2019 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Namun di tengah penurunan tersebut HPE beberapa produk tambang tercatat mengalami kenaikan, di antaranya produk nikel, konsentrat timbal, dan konsentrat ilmenit.

“HPE beberapa produk pertambangan mengalami kenaikan maupun penurunan yang disebabkan adanya fluktuasi harga internasional," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana seperti dikutip dalam siaran pers, Jumat (27/9).

Produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata ialah konsentrat timbal (Pb ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata US$ 850,43/WE, naik 1,77% dibandingkan harga bulan lalu; konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45 persen) dengan harga rata-rata US$ 235,42/WE, naik 9,34%; dan nikel (Ni < 1,7 persen) dengan harga rata-rata US$ 24,86/WE, naik 14,97%.

(Baca: Harga Komoditasnya Meroket, Saham Produsen Nikel Diincar Asing)

Sedangkan, produk yang mengalami penurunan harga ialah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) dengan harga rata-rata US$ 2.353,35/WE, turun 0,37% dibandingkan bulan lalu; konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62 persen dan ≤ 1 persen TiO2) dengan harga rata-rata USD 74,94/WE, turun 19,08%.

Kemudian, konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50 persen dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10 persen) dengan harga rata-rata US$ 38,29/WE, turun 19,08%; konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) dengan harga rata-rata US$ 246,44/WE, turun 10,50%; dan konsentrat seng (Zn ≥ 51 persen) dengan harga rata-rata US$ 572,54/WE, turun 2,06%.

Selanjutnya, konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata US$ 44,75/WE, turun 19,08%; konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90 persen) dengan harga rata-rata USD 922,51/WE, turun 2,13%; dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42 persen) dengan harga rata-rata US$ 23,61/WE, turun 0,69%.

Sementara itu, pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) dengan harga rata-rata US$ 117,98/WE tidak mengalami perubahan.

(Baca: Harga Acuan Anjlok, Ekspor Batu Bara Semester I Turun 4,98%)

Adapun, fluktuasi harga internasional mempengaruhi penetapan HPE produk pertambangan yang dikenakan bea keluar periode Oktober 2019. Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 74 Tahun 2019 pada 25 September 2019.

Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan bea keluar adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, dan pellet konsentrat pasir besi. Kemudian, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, nikel, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.

Perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal dan Iron Ore Fine Australian. Sedangkan konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, nikel, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).

(Baca: Larangan Ekspor Nikel, Korsel Ingin Bangun Pabrik Baterai di Indonesia)

Reporter: Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...