Kementerian ESDM Patok Produksi Batu Bara 550 Juta Ton Tahun Ini
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menargetkan produksi batu bara pada 2020 sebesar 550 juta ton. Arifin menyebut penetapan target tersebut dengan mempertimbangkan realisasi produksi batu bara pada 2019.
Pada 2019, realisasi produksi mencapai 610 juta ton atau melebihi target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2019 sebesar 489 juta ton. "Produksi banyak yang melebihi target. Sedangkan total penjualan masih sesuai target," kata Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Kamis (9/1).
(Baca: Menteri ESDM Resmi Tetapkan DMO Batu Bara sebesar 25 Persen)
Arifin mengatakan berhati-hati dalam menetapkan target produksi batu bara karena produksi yang berlebihan akan membuat harga anjlok. "Kami tidak ingin produksi secara besar-besaran, karena akan menyebabkan harga batubara jatuh," kata Arifin.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menjelaskan realisasi produksi batu bara meningkat seiring dengan bertambahnya Izin Usaha Pertambangan (IUP) tahap produksi yang diberikan Pemerintah Provinsi.
"Perusahaan-perusahan yang izinnya berada di bawah pengawasan provinsi meningkat sekitar hampir 1.000-an," kata Gatot.
Batu bara merupakan salah satu andalan ekspor nonmigas Indonesia. Data Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor batu bara 2018 mencapai US$ 20,63 miliar atau setara Rp 289 triliun. Jumlah terserbut meningkat 15,42% dari tahun sebelumnya. Berikut grafik dalam Databoks:
(Baca: Bukit Asam Targetkan Produksi Batu Bara Tahun Depan Capai 30 Juta Ton)
Bambang menyebut di tahun ini pihaknya akan memperketat pengawasan sehingga realisasi produksi batu bara nantinya tidak melebihi target sebanyak 550 juta ton. Kementerian akan mengawasi lewat aplikasi Minerba Online Monitoring System (MOM), Modul Verifikasi Penjualan (MVP) dan E-PNBP minerba.
"RKAB akan tercatat di MOMS, sehingga perusahaan yang melakukan ekspor atau menjual lebih, secara otomatis akan terpotong terpotong sendiri dari targetnya," kata dia.
Kementerian ESDM sebelumnya pernah membuat simulasi perhitungan ketersediaan cadangan batu bara. Cadangan batu bara Indonesia diperkirakan akan habis pada 2096 dengan asumsi cadangan yang ada saat ini mencapai 32,38 miliar ton dan setiap tahun diproduksi sebesar 400 juta ton. Berikut grafik dalam Databoks: